DOT SUSU DAN DAMPAKNYA BAGI ANAK BALITA

Leave a comment

Dot dapat berguna selama beberapa bulan pertama usia seorang anak. Dot dapat membantu menenangkan bayi dan memuaskan gerakan refleks mengisapnya ketika ia tidak lapar. Dot juga membantu para bayi yang kesulitan menetapkan pola-pola mengisap yang baik. Namun kadang kala penggunaan dot dapat menyebabkan berbagai masalah yang berkenaan dengan perkembangan gerak oral dan bicara.

Berlawanan dengan mitos, memberikan dot kepada seorang anak tidak akan mencegahnya mengisap jempolnya. Merupakan hal yang lumrah apabila seorang bayi mengisap jempolnya selama beberapa bulan pertama. Perilaku ini biasanya hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia si anak. Apabila anda membiarkan anak anda terbiasa selalu mengulum sesuatu dimulutnya, ia mungkin akan mulai mengisap jempolnya ketika anda membuang dotnya.

Bagaimana Anda dapat menjauhkan dirinya dari dot tercintanya itu ?

Beberapa ibu melakukannya dengan cara mengumpulkan semua dot dirumah mereka dan mengatakan kepada anak-anak mereka bahwa mereka akan memberikan dot-dot tersebut kepada para bayi yang baru lahir diluar sana, kemudian membuang semuanya ke tempat sampah. Sebagian orang tua memukul-mukul lubang dot agar menjadi tidak nyaman dihisap. Sebagian lain membuang semua dot begitu saja sehingga mereka tidak merasa tergoda untuk menyerahkannya kepada anak selama hari-hari pertama yang sulit setelah penghentian itu.

Beberapa dokter gigi anak menyarankan para orang tua untuk membatasi atau menghentikan anak mereka dari penggunaan dot setelah usia 6 bulan. Apabila anak Anda lengket dengan dotnya, cobalah untuk membatasi penggunaannya hanya pada saat sebelum tidur sampai Anda dapat menjauhkannya dari anak Anda sepenuhnya.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih jarang menggunakan dot mengalami berbagai infeksi telinga 33% lebih sedikit. Ada dua penyebabnya : pertama, sulit menjaga dot agar tetap bersih, terutama apabila digunakan sepanjang hari. Selain berbagai infeksi telinga, bakteri yang ditemukan di dot dapat membuat seorang bayi lebih mudah terkena diare. (madu juga bisa terkontaminasi oleh bakteri tertentu dan tidak boleh dioleskan pada dot). Kedua, dot dapat meningkatkan produksi air liur, yang memudahkan tumbuhnya jamur dan merubah jenis-jenis bakteri yang ada dimulut. Apabila anak Anda mengisapnya secara terus menerus, makin tinggilah resiko bagi bibit-bibit penyakit itu untuk berpindah ke telinga tengah.

Berbagai penelitian terbaru mulai menunjukkan bahwa dot bisa juga meningkatkan resiko kelainan bentuk mulut anak Anda. Beberapa anak mungkin akan mengalami gigi tonggos atau masalah susunan gigi lainnya yang memerlukan bantuan ahli gigi untuk mengatasinya. Dot juga dapat mengancam perkembangan otot-otot mulut. Dot biasanya membuat seorang bayi menggunakan lidahnya dengan gerakan dari depan ke belakang. Seiring dengan bertambahnya usia seorang anak, lidahnya perlu bergerak ke semua arah. Apabila anak Anda tidak dapat menggerakkan lidahnya dari satu sisi ke sisi yang lain dengan lincah, ia bisa mengalami kesulitan saat memakan makanan padat. Apabila ia kesulitan menggerakkan lidahnya ke atas, bawah, atau belakang, ia berisiko tinggi untuk mengalami gangguan bicara.

Tidak semua anak menggunakan dot akan mengalami masalah-masalah tersebut. Namun, adalah hal yang lebih baik apabila mengurangi resiko itu dengan mengurangi penggunaan dot setelah usianya 6 bulan, kemudian menghentikannya sama sekali beberapa bulan sesudahnya. Ingatlah bahwa tanpa sebuah dot dimulutnya, anak Anda akan lebih mungkin mengoceh dan berusaha mengucapkan kata-kata pertamanya.

Usia 2 tahun, paling pas untuk balita mulai minum dari gelas. Namun, memisahkannya dari botol susu kesayangannya bukan main sulitnya. Padahal lubang karet dot itu setiap hari bertambah lebar bekas digigit. Bahkan, ketika diminta memakai gelas, balita malah jadi menangis.

Berikut langkah membantu balita mau minum dari gelas:

  • Ajak anak ketika Anda membelikan gelas untuknya. Minta ia memegang gelas itu sebagai perkenalan awal dengan benda yang akan digunakannya sehari-hari untuk minum.
  • Biarkan balita Anda memilih warna, motif, dan desain gelasnya. Tak masalah jika ingin beberapa buah gelas dengan bentuk berbeda, yang penting pastikan pilihan gelasnya tidak mudah pecah.
  • Izinkan balita Anda menggunakan gelasnya sebagai salah satu alat bermain. Misalnya, untuk memberi minum bonekanya.
  • Beri batasan, ia boleh memakai botol hanya pada malam hari, misalnya. Pagi dan siang hari ia harus minum menggunakan gelas.
  • Letakkan gelas berisi sir dari jangkauan balita. Tanpa perlu memaksa, suatu hari saat dia haus, jangan heran jika dia tiba-tiba minum dari gelasnya.
  • Ajak anak berkumpul dengan teman sebaya yang sudah bisa minum dengan gelas. Siapkan acara minum bersama agar ia terdorong minum dari gelas seperti teman-temanya.

Selamat mencoba Bunda 🙂